PENJELASAN
DAN CONTOH LEBIH DALAM TENTANG PENERAPAN UJI T(PAIRED, INDEPENDEN), ONE & TWO WAY (ANOVA, GLM MANOVA, ANCOVA DAN GLM MANCOVA)
Siang
sobat semua,
apa kabar siang ini? Moga sehat selalu ya.. Hemm, kali ini saya mau
posting sesuatu yang terbersit dalam pikiran saya.. Ini harus saya
tuliskan..Hehehe.. Langsung saja kita capcus..
Nah, Untuk uji satu, dua
atau lebih dari dua populasi gak usah bingung,, yang dimaksud dengan satu, dua
dan lebih dari dua itu adalah metode
atau kelompok/grupnya...
Untuk uji t dua populasi
dibagi dua, ada yang terikat/berpasangan (observasinya diuji dua kali) dan untuk
uji dua popualsi independen (populasi
yang satu tidak bergantung dengan
yang lainnya)
Saya kasi contohnya,
untuk yang berpasangan misalnya kita ingin tahu apakah ada perbedaan rata-rata
nilai ujian MTK siswa kelas IIA sebelum dan setelah ikut training keterampilan
(sampel observasinya tetap/sama). Pasti dong unit observasi kita tetap siswa
yang sama juga.. Jangan lupa skala data yang digunakan adalah metrik (interval
atau rasio).
Untuk uji t yang independen misalnya kita
ingin tahu apakah ada perbedaan rata-rata nilai ujian MTK siswa kelas IIA berdasarkan
keikutsertaan training ( terbagi atas siswa kelas IIA yang ikut dan tidak ikut
training). Jadi antara populasi siswa yang ikut training tidak punya hubungan
dengan siswa yang tidak ikut training. Oops.. dan tetap diingat “harus dan
hanya” ada dua kelompok grup (dikotomi) ya untuk pakai uji t ini hehehe..
Berikutnya kalo
pembagian grup lebih dari atau sama dengan dua, pakainya uji apa? Jawabnya uji satu dan dua arah Anova, GLM Manova, Ancova dan GLM Mancova..
Jadi
begini, uji Anova ini terbagi dua, ada yang one way anova dan ada yang two
way.. Kunci perbedaan keduanya ada pada kata “BERDASARKANNYA”. Misalnya, kasus one way, berdasarkannya hanya satu
saja, contoh: Kita mau tahu apakah ada perbedaan rata-rata nilai ujian
berdasarkan metode training (metode a,b,c) >>> ada 3 buah grup ya. Ingat
kalau metode training itu adalah variabel bebasnya sementara nilai ujian
merupakan variabel terikatnya.
Next, kasus two way pokoknya perhatikan “berdasarkannya”
atau berdasarkan apanya harus ada
dua.. Bingung? Nih, saya kasi contoh.. Misalnya, kita mau tahu apakah ada
perbedaan rata-rata nilai ujian berdasarkan metode training (metode a,b,c) dan berdasarkan jenis kelamin (pria dan gender). Perhatikan, dalam two way anova,
kita butuh satu variabel terikat dan dua variabel bebas.
Oke deh.. setelah udah
paham sampai two way anova, masuk ke manova.Pada dasarnya sama seperti halnya anova, maka di dalam manova atau GLM manova juga ada yang one way dan two way.. Tenang sob, kedua GLM one and two ways manova bisa diproses melalui software statistik kok hehehe..
Jadi, kasus manova ini sebenarnya mirip-mirip
dengan anova one dan two ways ya.. Bedanya ya kalo di one & two anova, variabel terikatnya hanya satu, nah.. kalau di manova variabel terikatnya bisa lebih
dari satu. Misalnya untuk one way manova, apakah ada perbedaan rata-rata
nilai ujian dan waktu pengerjaan
soal berdasarkan metode training.. Nih saya contoh lain (kasus two way manova) misalnya apakah ada perbedaan rata-rata nilai ujian dan waktu pengerjaan soal berdasarkan metode training dan jenis kelamin.. Perhatikan bahwa variabel bebasnya selalu non metrik alias kualitatif sedangkan variabel terikatnya adalah metrik (kuantitatif)
Next, lanjut ke Ancova
(analisis kovarians).. Sebenarnya sedikit agak beda dengan analisis varians (anova) karena
Ancova ini bisa dibilang ibarat gabungan antara Anova dengan Regresi (melihat
berapa besar pengaruhnya). Dalam suatu penelitian biasanya kita diperhadapkan dengan penggunaan variabel laten..
Apa itu variabel laten? Yaitu variabel yang tidak bisa kita tentukan/observasi secara langsung (undirectly observed) seperti halnya jenis kelamin dan metode training. Contoh mudahnya adalah motivasi. Nah, motivasi ini gak bisa langsung kita ukur kan.. hehehe.. Jadi mau gak mau, cara yang biasa ditempuh adalah dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden. Di dalam Ancova, variabel laten ini terkenal dengan gelar "Kovariat" yang datanya harus metrik. Selanjutnya, untuk melihat pengaruh terhadap variabel bebas (Y), kita juga tidak boleh mengabaikan variabel lain (variabel faktor) yang memang pada dunia kenyataanya memiliki pengaruh terhadap Y.
Contohnya, untuk melihat prestasi siswa di sekolah (Y), tidak cukup hanya dengan melihat motivasinya (kovariat metrik) tetapi ada variabel-variabel lain (faktor non metrik) seperti taraf pendidikan bapaknya, taraf pendidikan ibunya, status tinggal si anak (apakah tinggal dengan orangtua atau tinggal dengan wali/saudara). Nah, kasus-kasus seperti ini kita gunakan One & Two Way (Analisis Kovarians).
Lantas apa beda One Way dan Two Way Ancova? Mudah saja.. Ya sama saja dengan Anova, Manova.. Kalau one way variabel faktornya hanya ada satu sedangkan kalau two way ya ada dua dong hehehe..
Jadi, begini simpulannya,, Dalam Ancova, dipakai satu/one way atau dua/two ways variabel faktor (x factor non metrik), satu variabel terikat (metrik) dan satu variabel laten/kovariat (metrik). Contoh two way ancova: Pengaruh motivasi belajar (latent variable dan metrik), pendidikan orangtua (variabel faktor non metrik) dan status tinggal anak (variabel faktor non metrik)terhadap prestasi belajar di sekolah (variabel terikat metrik)
Apa itu variabel laten? Yaitu variabel yang tidak bisa kita tentukan/observasi secara langsung (undirectly observed) seperti halnya jenis kelamin dan metode training. Contoh mudahnya adalah motivasi. Nah, motivasi ini gak bisa langsung kita ukur kan.. hehehe.. Jadi mau gak mau, cara yang biasa ditempuh adalah dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden. Di dalam Ancova, variabel laten ini terkenal dengan gelar "Kovariat" yang datanya harus metrik. Selanjutnya, untuk melihat pengaruh terhadap variabel bebas (Y), kita juga tidak boleh mengabaikan variabel lain (variabel faktor) yang memang pada dunia kenyataanya memiliki pengaruh terhadap Y.
Contohnya, untuk melihat prestasi siswa di sekolah (Y), tidak cukup hanya dengan melihat motivasinya (kovariat metrik) tetapi ada variabel-variabel lain (faktor non metrik) seperti taraf pendidikan bapaknya, taraf pendidikan ibunya, status tinggal si anak (apakah tinggal dengan orangtua atau tinggal dengan wali/saudara). Nah, kasus-kasus seperti ini kita gunakan One & Two Way (Analisis Kovarians).
Lantas apa beda One Way dan Two Way Ancova? Mudah saja.. Ya sama saja dengan Anova, Manova.. Kalau one way variabel faktornya hanya ada satu sedangkan kalau two way ya ada dua dong hehehe..
Jadi, begini simpulannya,, Dalam Ancova, dipakai satu/one way atau dua/two ways variabel faktor (x factor non metrik), satu variabel terikat (metrik) dan satu variabel laten/kovariat (metrik). Contoh two way ancova: Pengaruh motivasi belajar (latent variable dan metrik), pendidikan orangtua (variabel faktor non metrik) dan status tinggal anak (variabel faktor non metrik)terhadap prestasi belajar di sekolah (variabel terikat metrik)
Terakhir adalah
Mancova.. Kalau sobat semua pelan-pelan baca dan kalau bisa ilustrasikan dengan
contoh sendiri, mudah-mudahan sebelum saya paparkan Mancova, ada gambaran yang
sudah muncul di pikiran sobat semua tentang Mancova hehehe..
Ibarat kata, kalau Manova adalah multivarnya Anova.. Ya Mancova ini multivarnya Ancova.. Tuh bocorannya... Jadi gimana dah kebayang doong... Hehehe
Ibarat kata, kalau Manova adalah multivarnya Anova.. Ya Mancova ini multivarnya Ancova.. Tuh bocorannya... Jadi gimana dah kebayang doong... Hehehe
Hemm, jadi dalam mancova ini variabel terikatnya
tidak lagi hanya satu seperti Ancova melainkan lebih dari satu.. Terus kalau one way mancova dan two way mancova prinsipnya sama dengan ancova.. Kalau one way mancova, variabel terikat lebih dari satu, variabel laten/kovariat satu dan variabel bebas faktornya satu. Sementara kalau two way mancova, variabel terikat lebih dari satu, variabel laten/kovariat satu dan variabel bebas faktornya dua..
Saya kasi contoh Two Ways Mancova.. Pengaruh motivasi belajar (latent variable dan metrik), pendidikan orangtua (variabel faktor non metrik) dan status tinggal anak (variabel faktor non metrik)terhadap rata-rata nilai pelajaran eksakta dan non eksakta di sekolah.
Saya kasi contoh Two Ways Mancova.. Pengaruh motivasi belajar (latent variable dan metrik), pendidikan orangtua (variabel faktor non metrik) dan status tinggal anak (variabel faktor non metrik)terhadap rata-rata nilai pelajaran eksakta dan non eksakta di sekolah.
Fiuuhh.. Oke deh, saya berharap
tulisan yang sengaja saya buatkan dalam bahasa sehari-hari ini lebih mudah
sobat semua pahami.. Untuk contoh pengerjaan Manova, Ancova dan Mancova dengan software statistik
harap bersabar dulu ya.. Saya akan tetap sempatkan untuk terus menulis lagi..
Oke sob, semangat terus
belajarnya, jangan cepat putus asa.. Kalau ada kemauan, pasti ‘kan selalu ada
jalan hehehe.. Semangat dan sukses buat kita semua.. Salam sukses :-)
trims
BalasHapussama2 mb Ratna.. Makasih juga sudah berkunjung :)
BalasHapus`Mas saya mau tanya, itu untuk uji ANCOVA kan dicontohnya data nya berbentuk cross section. Apa uji ANCOVA bisa diterapkan di uji data panel? Terimakasih Mas.
BalasHapussangat membantu dan mudah dipahami. terima kasih banyak :)
BalasHapusTerbaik ini....sangat jelas sekali dan mudah dipahami. Terima kasih banyak pak :)
BalasHapusUntuk uji prediksi penjualan handphone pada toko bisa kira2 diterapkan metode mancova ?
BalasHapusCocok nya aplikasi apa yg sesuai untuk implementasi mancova selain SPSS ? Netbean dan mysql bisa mas?