KONSEP
DASAR/FILOSOFI DAN TUJUAN ANALISIS DISKRIMINAN
DILENGKAPI CONTOH KASUS PENERAPAN DENGAN SPSS
Malam sobat
semua.. Apa kabarnya neh semua? Moga
baik-baik aja ya hehehe.. Oke deh sob, kali ini seperti biasa saya mau posting
lagi neh.. Bahasannya adalah seputar keluarga besar analisis multivariat..
Hemmh, tepatnya adalah analisis diskriminan atau analisis pembeda hehehe..
Nah, sobat kudu tau dan
kritis untuk tau tentang apa sih tujuan analisis diskriminan ini dibuat,
bagaimana urutan analisisnya, bagaimana perkiraan koefisien fungsi diskriminan
bahkan sampai interpretasi dan simpulan yang tepat..Oke deh berikut yang saya
bisa sarikan nih sob dari bukunya bapak Prof. J. Soepranto dalam bukunya “
Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi 2nd Ed”.
Nah, dalam bukunya beliau
menulis kalau analisis ini berguna untuk membedakan (mendiskriminasi) beberapa
kategori dalam variabel terikat (karena kualitatif/non metrik) yang sudah kita
buat dari awal dengan memanfaatkan variabel-variabel bebasnya.. Nah, gak cuma
itu, kita juga bisa ngeliat apakah ada perbedaan yang benar-benar signifikan
antar kategori jika kita kaitkan dengan variabel bebasnya nih sooob hehehe..
Next, dahsyatnya lagi kita bisa cari tahu tuh, variabel bebas mana yang
memberikan sumbangan terbesar secara berurut dalam membedakan kategori yang
kita sudah buat untuk variabel terikatnya. Satu lagi yang gak kalah canggih,
kita bahkan bisa tahu sejauh mana keakuratan/ketajaman analisis kita hahaha (cek
J.Soepranto, Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi, p.77-78).
Menurut Hair, Amderson,
Tatham, Black (1995) dikatakan kalau analisis diskriminan ini berguna pada
situasi dimana observasi terbagi-bagi ke dalam kategori berdasarkan variabel
bebas yang sudah diketahui dari catatan kasus.
Nah, mudahnya analisis
diskriminan ini intinya untuk mengidentifikasi kira-kira karakteristik apa sih
atau faktor apa sih yang benar-benar signifikan membedakan kategori yang kita
buat (Yamin & Kurniawan, Tehnik Analisis Statistik, p.222)
Pengetahuan saja, analisis
diskriminan itu pada dasarnya mirip-mirip dengan regresi logistik (reglog).
Tetapi kalau dalam analisis diskriminan kudu/harus/wajib memenuhi asumsi
multivariat normal, non multikolinieritas dan kesamaan varians (variance
homogenity). Nah, kalau di reglog asumsi itu tidak diperlukan.. Perlu juga
sobat pahami bahwa di reglog kita bisa menggunakan dummy variable sedangkan
kalau di analisis determinan tidak bisa ya sooob..
Nah, analisis diskriminan
sama juga kayak reglog yaitu ada pembagiannya. Kalau di reglog kita kenal binary
reglog, multinomial reglog dan ordinal categorical reglog. (Untuk mengingatkan
tentang reglog, mungkin bisa sobat cek lagi disini).
Naaah, dalam analisis diskriminan pun dibagi dua yaitu Ordinary
Discriminant Analysis dan Multiple Discriminant Analysis. Bedanya adalah kalau
yang Ordinary Discriminant, hanya ada dua kategori sooob (misal bangkrut-tidak
bangkrut, sehat-tidak sehat, loyal-tidak loyal, masyarakat yang golput-memilih,
pelayan restoran dengan layanan bagus-tidak bagus, dll).
Kalau yang
multiple berarti ada lebih dari dua kategori yang dipakai pada variabel terikat
(misal perokok berat, sedang dan ringan; tanaman yang prospektif
perkembangannya sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan sangat
baik; misalnya lagi dalam analisis pemasaran produk terbaru: tidak potensial,
cukup potensial dan potensial.
Okeee saya harap sampai disini sobat paham dulu
ya konsepnya hehehe.. Karena sebelum kita menerapkan contoh dan menjalankannya
dengan program, ada baiknya sobat paham benar bagaimana konsep/filosofi dan apa
tujuan analisis diskriminan/pembeda ini kita pakai.
Oiya awal mula
pemikiran analisis diskriminan ini ada sejarahnya sooob.. Dah pada tahu belum
hehehe.. Jadi tuh dulu ada arkeolog yang sedang meneliti tentang fosil
tengkorak manusia yang sudah ratusan bahkan jutaan tahun lamanya. Sang peneliti
sangat kesusahan doong mau ngelakuin identifikasi jenis kelamin dari
tengkorak-tengkorak yang ditemukan itu.. Nah, muncullah pemikiran untuk menentukan
kedua jenis kelamin dan mengetahui faktor-faktor mana sajakah yang sanggup
membedakan kategori mana yang pria dan mana yang wanita.. Mungkin diukur dan
diselidiki dari bentuk rahang, kening, struktur gigi dan lainnya.. Gitu tuh
awal mula pemikiran analisis ini sooob hehehe...
Hemm, sebentar, saya
akan memberikan contoh kasus penerapan analisis dikriminan ini. Harap bersabar
dan mumpung masih ada kesempatan ayooo kita belajar dengan lebih semangat
hehehe.. Oke deh.. itu dulu penjelasan konsep dasar/filosofi dan tujuan dari
analisis diskriminan.. Contoh kasus segera hadir pada postingan selanjutnya..
Yaap, semoga tulisan bisa bermanfaat.. Semangat.. Salam sukses :-)
0 komentar:
Posting Komentar