PEMANTAPAN
KONSEP DAN LANGKAH ANALISIS DISKRIMINAN DENGAN SPSS 16 : PENERAPAN ANALISIS
PADA “FAKTA FENOMENA TINGGINYA MASYARAKAT YANG GOLPUT DALAM PILKADA DI SUATU
KABUPATEN”
Malam nih sobat semua.. Apa kabarnya nih
sooob? Moga baik-baik aja yaaa semuanya.. Amiiiin hehehe... Oke deh tanpa
berlama-lama kali ini saya mau melanjutkan postingan saya sebelumnya yaitu
tentang konsep/filosofi dan tujuan analisis diskriminan.. Bahasan kali ini adalah langkah analisis
diskriminan dan saya sertai dengan contoh penerapan kasusnya hehehe..
Nah, beberapa minggu yang lalu saya teringat suatu
kasus terkait pemilihan kepala daerah alias Pilkada di suatu kabupaten sebut
saja Kabupaten X hehehe,, Nah, saya bukan bermaksud mau jadi politisi nih yaa
hahaha tapi hanya sekedar penerapan ilmu statistik multivariat aja
hahaha..
Dari pemberitaan di media
dikabarkan kalau hasil penghitungan Pilkada di suatu Kabupaten X itu banyak
(hampir 40% yang hasil penghitungan suaranya adalah GOLPUT alias tidak
memberikan pilihan atau tidak ikut memilih). Nah, kejadian model begini sangat
ironis banget soob. Dari informasi yang saya dengar, pada hari H pelaksanaan
Pilkada, ternyata gak ada istilah libur kerja hehehe.. Yaa, tapi itu sih
kebijakan pemerintah atau kepala-kepala daerahnya aja.
Beberapa
survei penelitian sudah saya lihat dengan googling
tapi kebanyakan analisisnya hanya sebatas deskriptif (grafik, tabulasi,
persentase) tanpa memanfaatkan tools statistiknya.. Nah, dalam kesempatan ini
saya mau pakai penerapan statistiknya dengan analisis diskriminan.. Prosedurnya
bagaimana?
Ya
saya akan tentukan dua kategori dalam variabel terikatnya yaitu Golput dan
Memilih. Bayangkan saya akan memilih 70 sampel secara purposive proporsional
terhadap jumlah pemilih (dari daftar KPU) setiap kecamatan yang ada dalam satu
kabupaten tersebut. Saya buat survei
sederhana dengan memberikan kuesioner kepada mereka dengan saya tungguin..
Hanya sebentar karena hanya ada 5 pertanyaan penting yang perlu mereka jawab..
Ini kuesioner yang saya buat dengan model pertanyaan yang konsisten..
Pertanyaan
yang diajukan mewakili variabel bebas yang akan saya pakai neeh dalam
penelitian yaitu sosialisasi, ekonomi, administrasi, kualitas dan umum. Ingat
lagi catatan penting bahwa untuk analisis diskriminan, kita menggunakan skala
data yang interval atau ratio (kuantitatif) yaa.. Berikut kuesioner survei yang
sudah dibuat:
Kuesioner
Survei
Berilah
skor penilaian dari 1-10 dari sangat tidak bagus sampai sangat bagus pada
setiap item pertanyaan berikut dengan jujur
Nama:....................................................
(identitas Anda dijamin sangat dirahasiakan)
Bagaimana sosialisasi yang sudah
dilakukan oleh KPU ke kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten X?
Bagaimana tanggapan Saudara tentang
kesediaan untuk tetap datang memilih walau harus mengorbankan waktu untuk pergi
bekerja?
Bagaimana masalah administrasi
untuk proses registrasi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)?
Bagaimana kualitas kandidat
pasangan pilihan Saudara yang ikut bersaing di dalam Pilkada Kabupaten X?
Menurut Saudara, bagaimana visi dan
misi yang diusung oleh tiap kandidat Pilkada Kabupaten X?
Nah,
habis itu sooob saya bisa dapat dong data dari 70 sampel respondennya hehehe..
Oke deh, untuk hasil surveinya bisa sobat download disini.
Nah,
perlu sobat tahu, bahwa dalam analisis diskriminan kita akan membagi sampel
menjadi dua bagian.. Ada yang untuk ESTIMASI dan ada yang untuk VALIDASI..
Dalam hal ini, saya menggunakan 50 sampel untuk kepentingan ESTIMASI (25 yang
aktualnya Golput dan 25 yang memilih). Terusss.. untuk menguji kesahihan/keakuratan analisis,
saya pakai 20 sampel (10 yang Golput dan 10 yang memilih.. Camkan baik-baik,
sampel untuk validasi berbeda dengan sampel estimasi yaaa hehehe)..
Tapi
terkadang sobat tau apa kelemahan yang sering dibuat peneliti dalam analisis
diskriminan?? Ada sooob, terkadang semua sampel ehh malah dimasukin semua untuk
estimasi, naah yang validasinya gak diuji.. Terus ada lagi yang memang semua
sampel untuk estimasi tetapi diambil lagi tuh beberapa dari sampel estimasi
(padahal sudah diuji) untuk kepentingan VALIDASInya..
Yaaa, asal main comot
sampel, bisa-bisanya aja, ironis kalau si peneliti malah milih-milih sampel
dulu (milihnya dari sampel buat ESTIMASI) untuk seolah-olah mensahihkan analisisnya..
Nah, disini saya berikan contoh dengan prosedur yang baik ya sooob hehehe.. Dalam
kasus penelitian saya ini, saya pisahkan dulu sooob artinya sampel buat
ESTIMASI dan VALIDASI harus beda dooong hehehe..
Nih
langkah analisis diskriminan yang untuk tujuan estimasi (50 sampel) dengan
SPSS.. Pertama
sobat silahkan atur dulu variabel terikat kategori pada value di variable view yaitu
1 untuk “Golput” dan 2 untuk “Memilih”. Ini gambarannya:
Selanjutnya, akan
muncul tampilan data View seperti ini (nanti ada 50 sampel)
Uji
multivariat normal yaitu menguji kenormalan variabel bebas secara sekaligus
dalam satu kali proses.. Dalam hal ini, SPSS tidak mendukung sehingga saya
pakai software Herodes.. Ya, software satu ini buatan alumni lhoo hehehe..
Pinjeeem ya baaang hehehe...
Saya
copikan semua variabel bebasnya ke dalam Herodes (namanya tetap saja) karena
hanya kita pakai hanya untuk uji multivariat normal. Berikut tampilan data pada
Herodes:
Berikut
hasil yang ditampilkan dengan grafik Quantil Chi Square.. Hasilnya ternyata
multivariate normal sudah terpenuhi dimana sebaran data mengikuti tren linier..
Horeee,,
Nah,
kembali ke SPSS silahkan uji multikolinieritasnya dengan meregresikan variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikatnya.. Set variabel ketegori sebagai Dependent
Variable sedangkan variable sosialisasi, ekonomi, administrasi, pro kandidat
dan visi misi sebagai Independent Variable.. Untuk lebih paham tentang uji
multikolinieritas, sudah pernah saya posting sebelumnya. Cek disini. Berikut output uji multikolinieritasnya dan
hasilnya kita lolos dari uji ini hehehe...
Oke
deh kita masuk ke bagian Analisis Diskriminannya.. Sekarang, klik Analyze,
Classify dan pilih Discriminant.. Ini ilustrasinya:
Lalu,
silahkan sobat masukin variabel kategori ke dalam bagian Grouping Variable dan
definisikan kembali angka yang sudah diatur pada value di variable view dengan
klik Define Range, untuk Minimum isikan 1 dan Maximum isikan 2.. selanjutnya
klik Continue.. Berikut gambarannya:
Lalu
kik Statistics dan pada bagian Descriptives, sobat centang Means (untuk
keperluan analisis dekriptifnya) , Univariate Anova (untuk menampilkan Wilks
Lambda value dan signifikansi masing-masing variabel dan Box’s M (untuk melihat
uji kehomogenan varians) dan pada Function Coef, pilih Unstandardized dan
Continue..
Lalu
klik lagi Classify dan pilih centang Case Wise Results dan Summary Table.. Ini
ilustrasinya:
Terakhir
klik lagi pada bagian Save dan centang
pada Discriminant Scores (untuk menghasilkan skor diskriminan masing-masing
responden).. Lalu klik Continue dan OK
Nah,
untuk langkahnya dengan SPSS dan Herodes sudah selesai doong hehehe.. Untuk
output akan saya hadirkan pada postingan selanjutnya yaaa hehehe.. Heemh, sobat
semua tetap setia dan tongkrongin terus wajibstat.blogspot.com karena masih
banyak analisis yang bakal rilis ke depan hehehe.. Ciyeee promosi hahaha..
Okeee deh, itu dulu yang bisa saya sampaikan
terkait penerapan contoh kasus, konsep pemahaman dan pengerjaanya dengan
software statistik.. Semoga postingan kali ini bermanfaat buat kita semua..
Semangat dan teruslah belajar.. Salam hangat terdahsyat dari saya hahaha :-)
thank's datanya , saya mahasiswa dari UB jur mat prodi stat ada tugas analisis deskriminan
BalasHapusYa sama-sama radit. Semangat mengerjakan tugasnya. Semoga sukses
BalasHapussaya mahasiswi UNJ, prodi matematika. saya lagi ada tugas ttg analisis diskriminan, saya meminta izin meminta data anda untuk keperluan tugas. dan terima kasih sebelumnya untuk datanya :)
BalasHapus