KONSEP PENTING PEMAHAMAN PENGGUNAAN
METODE ANALISIS STATISTIK STRUCTURAL
EQUATION MODELLING (SEM)
(Measurement & Structural Model dan Prosedur amalisis SEM dengan
software Lisrel)
Malam
sobat semua.. Wah gimana nih kabarnya sooob? Semoga baik, sehat dan sukses
selalu yaaa hehehe.. Wah wah udah agak lama nih belum ngeposting lagi soob..
Maklumlah lagi ada sedikit kerjaan ya soob.. :)
Okeee
deh, kali ini kita akan ngebahas teknik
analisis yang cukup tersohor di dunia statistik yaitu analisis structural
equation modelling atau biasa disebut dengan analisis SEM. Naaah, sebelum kita
bicarakan analisis ini, sangat dianjurkan sobat paham terlebih dahulu paham
tentang teknik analisis faktor (confirmatory
factor analysis/CFA) dan analisis jalur (path analysis). Kedua teknik ini sudah pernah saya bahas pada
postingan-postingan saya sebelumnya. Untuk analisis faktor sobat bisa baca
dengan klik disini sedangkan untuk analisis jalur, sobat bisa baca disini.
Naaah,
seperti yang kita tahu bahwa analisis faktor merupakan sebuah teknik analisis statistik
yang pre estimate. Maksudnya? Naah,
jadi nalisis faktor sering dipakai sebelum menggunakan analisis lanjutan untuk
estimasi seperti analisis regresi (OLS), analisis jalur, dan lain-lain. Sekedar ngingetin aja ya sooob,
dalam analisis faktor ini kita melakuakn reduksi dimensi variabel. Syarat-syarat
seperti rasio kecukupan data (KMO), uji korelasi dengan Bartlet dan nilai MSA per
variabel harus benar-benar penting sobat perhatikan dan penuhi sebagai syarat
penting untuk menggunakan analisis faktor. Nah, dari hasil reduksi variabel analisis
faktor, kita melanjut ke analisis selanjutnya, misalnya kita lanjutkan dengan
analisis jalur untuk memperoleh model estimasi.
Dalam
analisis jalur, kita bisa lihat bagaimana pengaruh langsung, pengaruh tidak
langsung dan pengaruh total (pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung) dari variabel
laten eksogen ke endogen. Dalam analisis jalur, biasanya digunakan variabel
perantara (moderating/intervening variable) yang menjadi penghubung
pengaruh variabel laten eksogen ke variabel endogen. Nah, keberadaan variabel
perantara ini secara eksplisit menunjukkan kalau suatu variabel laten eksogen ternyata
memiliki pengaruh yang tidak langsung terhadap suatu variabel laten endogen.
Jika
dalam penelitian, kita melakukan analisis faktor dulu baru melangkah ke
analisis jalur (dua kali teknik analisis), tampaknya cukup merepotkan ya sooob hehehe.
Yaaap karena teknik analisisnya kita jalankan satu per satu alias parsial. Nah,
disinilah awal mula pemikiran tentang bagaimana melakukan teknik analisis yang
langsung berjalan serentak (simultan) yaitu analisis faktor dan jalur
dijalankan langsung secara bersamaan. Disinilah cikal bakal lahirnya suatu teknik
analisis yang menjadi sebuah payung untuk dua buah teknik analisis sekaligus,
perkenalkan namanya adalah analisis structural
equation modelling (SEM).
Untuk
memudahkan pemahaman, berikut saya berikan ilustrasi sebuah penelitian thesis
dengan teknik analisis SEM (sebelum di re-faktor dan modifikasi ulang/modification indices). Dengan ilustrasi
ini, semoga bisa lebih memudahkan sobat untuk
memahami konsep dan prosedur teknik analisis SEM.
Dalam
analisis SEM, kita mengenal dua buah model yaitu model pengukuran (measurement model) dan model struktural
(structural model). Model pengukuran
menggambarkan hubungan antara variabel manifest/indikator dengan variabel
laten/konstruknya. Dari model pengukuran ini, kita bisa tahu nih sob berapa nilai
loading factor (seperti dalam analisis faktor/CFA) yaitu seberapa besar
variabel laten/konstruk yang baru terbentuk mampu mencerminkan masing-masing variabel
manifest/indikatornya. Biasanya, nilai
loading factor minimal yang biasa dianjurkan
untuk dipakai adalah yang nilainya tidak kurang dari 0,6 atau 0,7.
Selanjutnya,
kita bicara tentang model struktural. Nah, dalam model ini, kita bisa melihat
seberapa besar pengaruh dari variabel laten eksogen terhadap variabel laten
endogen atau pengaruh antar sesama variabel endogennya. Jadi, sudah jelas kalau
dalam model struktural ini, kita bicara tentang besarnya pengaruh ya sooob
hehehe..
Variabel
laten eksogen adalah variabel yang tidak diprediksi oleh variabel variabel
laten lain. Misalnya, untuk contoh penelitian ini, variabel eksogenya adalah mudah
dan manfaat (lihat kembali ilustrasi di atas sooob).
Variabel
endogen adalah variabel yang menjadi variabel dependen yang diprediksi oleh
variabel laten lain. Untuk contoh diatas, variabel endogenya adalah sikap,
minat dan puas. Sebelumnya terimakasih banyak disampaikan buat mas Mahendra
Sakti atas perijinan penggunaan thesisnya (sudah selesai disidangkan) untuk
dipakai dalam postingan SEM di blog wajibstat ini. Makasih banyak ya mas Hendra :)
Buat
sobat yang masih awam dengan Lisrel berikut saya gambarkan sedikit tentang
aplikasi analisis SEM dengan program Lisrel yaaa.. Saya anjurkan, jika sobat
pakai variabel indikator yang banyak, maka sobat silahkan cari atau beli
software Lisrel full version yaaa
karena untuk software Lisrel student
version, jumlah variabel manifest dibatasi hanya sampai 16 buah saja,
artinya kalau sobat punya lebih dari 16 variabel untuk diteliti, maka yang student version tidak bisa dipakai
sooob. Heeemh, makanya saya anjurkan sobat pakai yang full version yaaa hehehe..
Okeee
deh, lanjut sooob.. Naaah, dalam program software Lisrel, untuk variabel laten
eksogen ditandai dengan bentuk oval yang berwarna hijau muda sedangkan untuk
variabel laten endogennya ditandai dengan bentuk oval yang berwarna kuning. Yaap,
silahkan dilihat-lihat dulu gambar yang saya buat barusan. Naaah, yang
berbentuk persegi panjang adalah variabel indikator/manifest. Untuk variabel
indikator eksogen ditandai dengan persegi panjang berwarna abu-abu sedangkan untuk
variabel indikator endogen ditandai dengan persegi panjang berwarna biru muda.
Nah
selanjutnya kita masuk ke bagian langkah-langkah penelitian SEM dengan software
Lisrel.
1 1.) Penelitian
SEM butuh dasar teori yang sangat kuat.
Nah
hal ini harus sobat sadari betul yaaa.. Sobat harus punya dasar teori yang
sangat kuat baik dari beberapa literatur buku, jurnal-jurnal ilmiah dan
penelitian-penelitian serupa sebelumnya. Dalam menentukan arah hubungan variabel
laten ke variabel laten lainnya perlu didasarkan pada teori yang sudah teruji. Hal
yang sama berlaku juga saat sobat menentukan apa-apa saja indikator-indikator/variabel-variabel
manifest yang dipakai sebagai pembentuk variabel laten/konstruk.
2.) Membentuk
diagram jalur (path diagram)
Nah
nanti kalau kita udah masuk ke bagian program, sobat akan membentuk sebuah path diagram. Diagram jalur ini berisi
model pengukuran dan model struktural jalur. Dalam Lisrel pembentukan diagram ini
mudah kok sooob hehehe.. Jadi intinya diagram jalur ini adalah diagram yang
menampilkan hubungan yang lengkap dari sekelompok konstruk.
3.)Input
data dan setting variabel
Setelah
diagram jalur terbentuk, baru nih kita input data untuk penelitian. Untuk input
data variabel indikator/manifest, kita gak perlu repot-repot menginput satu per
satu. Sobat bisa tinggal memanggil data penelitian yang sudah disimpan dalam format
.sav (SPSS). Tau dooong kalau SPSS
yaa hehehe.. Next, sobat masuk ke proses setting variabel indikator dan
variabel laten. Untuk variabel laten, sobat silahkan input manual nama kelima
buah variabel laten (eksogen dan endogen) ke dalam program. Cuma nama variabel
laten, jadi gak ribet sooob hehehe
4.) Dragging
variabel dan pembuatan panah jalur
Langkah
selanjutnya kita mendrag variabel manifest dan variabel laten ke dalam path
diagram. Heemmhh, disarankan sobat bisa menyusun variabel-variabelnya dengan
rapi yaaa lalu sobat buatkan panah jalurnya. Nah, proses ini sudah pernah dijelaskan
dalam postingan sebelumnya yaitu Confirmatory Factor Analysis dengan Lisrel.
Silahkan sebelum melangkah lebih jauh, sobat bisa mampir disini buat baca-baca.
5.) Running
Program SEM, cek besarnya nilai standardized
residual (nilai loading factor),
nilai signifikansi t dan besarnya pengaruh.
6.) Re-factor
Teknik
ini sangat penting kalau ada nilai loading
factor di bawah 0,6 atau 0,7. Untuk yang di bawah syarat, silahkan sobat
buang variabel manifest/indikator yang nilainya di bawah 0,6 atau 0,7. Next, running
ulang program sampai langkah kelima. Kedengarannya aja ribet soob, tapi kalau
udah terbiasa, lebih ribet kok hahahaha..
7.) Perhatikan
nilai fit indices untuk uji kelayakan
model yang sudah terbentuk.
Dalam
hal ini, kita bisa menguji kelayakan model dari absolut fit indices, incremental fit indices dan parsimony fit indices. Terkait ketiga
macam fit indices ini akan dijelaskan
lebih lanjut.
8.) Modifikasi
model
Teknik
ini sangat penting jika pada uji kelayakan model, khususnya pada absolut fit indices (nilai RMSEA dan Chi Square) dan beberapa indeks dalam incremental indices masih belum terpenuhi.
Yaaap
oke deh sooob, sampai disini dulu tulisan kali ini, selanjutnya pelan-pelan
kita akan masuk ke analisis lanjutan dengan contoh kasus penelitian structural equation modelling. Semoga bermanfaat
buat sobat semua yaaa.. Tetap semangat ya soob belajarnya.. Harus ada semangat
untuk bisaaaa.. Salam damai dan sukses selalu :)
Mhon informasinya pak. dmn sya bisa dptkn buku tutorial lisrel yg khusus dua jalur atau lebih.
BalasHapusTrimakasih
Kak, ini untuk analisis SEM metode apa ya langkah-langkah di atas?
BalasHapus